BANYUWANGI SPEAK UP

Selasa, 25 Agustus 2009

Profil Banyuwangi

Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang cukup dikenal dalam lingkup nasional bahkan hingga ke Internasional. Kota yang terletak di ujung timur pulau Jawa dan bersinggungan langsung dengan selat Bali ini semula amat dikenal dengan sebutan Blambangan. Penduduk asli di wilayah ini adalah suku Using ( baca : oseng ). Bahasa daerah yang digunakan pun adalah bahasa using.
Banyuwangi yang hari jadinya diperingati tiap tanggal 18 Desember ini tentu tak serta merta terbentuk. Peperangan demi peperangan dan darah para pejuang yang menyiram bumi Blambangan, mewarnai sejarah berdirinya kabupaten Banyuwangi yang bersatu. Nama Banyuwangi sendiri konon berasal dari legenda tragis yang terjadi pada seorang patih yang bernama Sidopekso dan Sritanjung, istrinya.Tragedi ini berawal dari sang raja, prabu Sulahkromo, yang diam - diam menaruh hati pada Sritanjung, namun malang, Sritanjung menolak cintanya. Prabu dari kerajaan Sindurejo ini pun marah, hingga ia memfitnah Sritanjung telah berselingkuh dengannya sewaktu Sidopekso pergi bertugas. Mengetahui hal ini Sidopekso berang, iapun berupaya membunuh istrinya di tepian sungai. Namun sebelum dibunuh oleh suaminya sendiri, Sritanjung berpesan, jika darahnya yang mengalir bersama air sungai itu berubah menjadi harum itu berarti Sritanjung tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan kepadanya tersebut. Dan alangkah terkejutnya Sidopekso, air sungai itu ternyata benar – benar berubah menjadi wangi. Hingga akhirnya tempat itu dinamakan Banyuwangi.
Kini seiring pesatnya perkembangan zaman, Banyuwangi berubah menjadi kota yang telah diselimuti suasana modernisasi, namun tetap tidak pernah meninggalkan jati dirinya sebagai kota budaya. Terbukti dengan tetap eksisnya berbagai macam budaya daerah dan adat istiadatnya. Selain itu putra - putri Banyuwangi terus mengukir prestasi sepanjang zaman, mulai dari bidang edukasi, agrikultur, inovasi - inovasi yang membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, kesenian daerah, hingga keeksotikan wisata alam yang bahkan dikenal hingga ke lingkup Internasional.

Secara geografis, Banyuwangi yang mempunyai nilai strategis dan potensial antara lain di sektor peranian, perikanan, kelautan dan pariwisata ini berbatasan dengan kabupaten - kabupaten lain di sekitarnya, yaitu :
1. Sebelah timur bersinggungan langsung dengan selat Bali dan pantai Bali.
2. Sebelah barat dengan kabupaten Jember.
3. Sebelah utara dengan kabupaten Situbondo.
4. Sebelah selatan bersinggungan langsung dengan laut lepas samudra Hindia.

Dan sebagai wilayah yang memiliki luas 578.250 Ha atau 5.782,50 Km2 , Banyuwangi tentu memiliki banyak sekali potensi, antara lain terdapat :
1. Potensi Gunung
Kurang lebih ada 27 buah gunung yang tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Banyuwangi, termasuk gunung Ijen dan gunung Tumpang Pitu yang diketahui terdapat tambang emas.
2. Potensi Hutan Lindung
Di hutan lindung yang berada di bagian utara dan selatan Kabupaten Banyuwangi tentunya terdapat berbagai macam flora & fauna langka yang dilindungi. Salah satu hutan lindung yang terkenal di Kabupaten Banyuwangi adalah Taman Nasional Alas Purwo.
3. Potensi Kekayaan Maritim
Kekayaan Maritim di Kabupaten Banyuwangi juga tidak bisa dipandang sebelah mata saja. Pelabuhan Muncar di wilayah Banyuwangi bagian Timur terkenal sebagai Pelabuhan penghasil sarden terbesar kedua di Indonesia. Selain itu terdapat pula pantai - pantai yang dikelola sebagai tempat perlindungan penyu, yaitu pantai Sukomade dan Ngagelan. Dan tidak sedikit pula kekayaan maritim yang dikelola sebagai tempat - tempat wisata yang sangat terkenal di Banyuwangi seperti pantai Plengkung, Pulau Merah, Teluk Hijau dll.
4. Potensi Perkebunan
Terdapat banyak sekali perkebunan yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi baik yang dikelola oleh pengusaha swasta maupun pemerintah Kabupaten Banyuwangi seperti perkebunan kakau, karet dll.
5. Potensi Pertanian
Sebagian besar wilayah Banyuwangi terbilang didominasi oleh persawahan. Karena tanahnya yang subur, pertanian di Banyuwangi hampir tidak pernah kekurangan dalam memanen padi dan palawija.
6. Potensi Hutan Mangrove
Banyuwangi memiliki potensi hutan mangrove di daerah Bedul ( Banyuwangi selatan ). Komunitas Mangrove ini merupakan yang terluas di Jawa Timur. Pada saat tertentu dapat dijumpai burung migran di Australia.
7. Potensi Pariwisata Alam Banyuwangi
Tuhan telah menganugerahkan alam yang subur dan indah kepada Banyuwangi. Berbagai macam wisata alam yang eksotik, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Banyuwangi, bahkan mampu membawa nama Banyuwangi hingga ke dunia Internasional, seperti pantai pemeliharaan penyu Sukamade dan pantai Plengkung yang terkenal sebagai salah satu pantai yang memiliki ombak tertinggi di dunia dan masih banyak lagi wisata bahari, perkebunan, air terjun, pegunungan dll.
8. Potensi Pendidikan
Prestasi di bidang pendidikan di Banyuwangi pun kini sudah mulai diperhitungkan baik dari prestasi akademik maupun non akademik putra - putri Banyuwangi, maupun instansi - instansi pendidikanya.Saat ini banyak sekolah di Banyuwangi yang sudah mulai memenuhi SSN ( Sekolah Standart Nasional ). Selain itu untuk sekolah tinggi / perguruan tingginya sendiri kian mengalami kemajuan - kemajuan di masing - masing fakultasnya, baik di kesehatan, sospol, hukum, dan pendidikan.
9. Potensi Seni Budaya dan Tradisi Masyarakat
Kesenian khas di Banyuwangi sangatlah beragam mulai dari seni musik, tari, dan teater. Dari seni musik sendiri Banyuwangi mempunyai seni musik tradisional yang dikenal dengan kendang kempul, instrumennya terdiri dari kendang, angklung, gamelan, seruling, gong dan kempling.
Dari seni tari, terdapat lebih dari 10 jenis tarian tradisional yang antara lain terdapat tari gandrung yang merupakan tarian penyambutan dalam acara - acara resmi tertentu sekaligus sebagai simbol dari Kabupaten Banyuwangi; Tari hadrah kuntulan; Jaran goyang, Jaranan, tari Punjari, Cengkir gading, kembang peisisir, Tari Seblang dll.